06 Agustus 2008

"Mengapa Anak Saya Suka Melawan Dan Susah Diatur?"

Pertama liat buku karangan Ayah Edy , seorang parenting consultant (katanya sih uda termasuk best seller, dari mulai diterbit'in awal tahun) ini minggu lalu di ruang Pak boss. wah kayaknya bagus juga nih. Mumpung si Pak Boss lagi ga ada, ma2 baca2 deh.

Di buku ini dikatakan bahwa kemungkinan anak suka melawan & susah diatur adalah akibat dari 37 kebiasaan salah yang sering dilakukan orang tua (kadang tanpa disadari dalam keseharian kita). Misalnya, mengancam anak, tidak mau mendengar alasan dari anak, menganggap kita selalu benar, dll. juga ada pengaruh TV . Ketidaksengajaan2 yang menurut kita baik justru akan menjadi boomerang bagi kita sendiri

Ma2 sendiri suka ngalamin kejadian dimana ka2 kadang melawan & susah di atur.mana ka2 tuh termasuk anak yg aktif, ga bisa diem,mau menang sendiri (secara jadi pusat perhatian dirumah sebagai satu2nya anak kecil & cucu pertama eyang). kadang suka buat ma2 esmosi jiwa dari mulai hanya melototin mata, suara meninggi tanda marah, sampai tau2 ma2 uda maen cubit pantat ato tangan ka2(honestly admitted, ini masuk KDRT kecil2an ya?!?!, sampe ma2 jadi kena marah eyang karna katanya dari ma2 kecil sampe sekarang uda punya anak, ga pernah eyang "maen tangan") ato pernah ga sengaja mengumpat, sepeti "brengsek" yang mesti diucapkan sambil mendesis ternyata didenger juga sama ka2 karna pernah ka2 pas lagi maen robot2an tau2 ngomong kata itu ke robotnya, waktu ma2 tegur dia bilang ikutin ma2 (wuaduh!, speechless dah). Belom kata2 yg diadaptasi dari TV, even sinetron anak seperti si Entong, ada kata2 umpatan yg diucapkan oleh si tolok anak & jadi terekam di memori ka2. Untuk urusan TV sendiri kadang bikin kesel karna pake acara berantem dulu untuk matiin tv. Herannya, sebetulnya ka2 klo ga ada ma2 malah bisa lebih manis, ga begitu nakal susah diatur. Klo pas ka2 cuman berdua pa2 di rumah, dia bisa diajak tidur siang, beresin maenan, maamnya bener. klo ada ma2 malah heboh. Klo diajak ma2 ke kantor (pas di rumah ga ada orang & kebetulan boss lagi ga ada) kadang suka bikin ulah, dari mulai tiduran di karpet, lari2an & teriak2 di lorong, berisik deh. Suka bingung juga, apa ma2 yang terlalu keras ato malah terlalu "lembek" ngadepin ka2. Pernah konsul sama gurunya ka2 di sekolah, hal ini katanya adalah salah satu manifestasi karna ga ditungguin sama ma2nya di rumah (ga semua anak seperti ini sih) dan kadang ada campur tangan juga dari eyangnya yg terlalu sayang sama ka2, sampe pernah bikin ma2 ribut sama eyang, karna ada perbedaan prinsip dalam mendidik ka2. Namanya anak balita usia 4-5 thn, ka2 emang lagi masa "nakal2"nya. Toh dari konsultasi dengan guru & ahli psikolog (pas ka2 ikut tes IQ di sekolah) ka2 masih dalam kategori wajar untuk anak seusianya,tapi emang termasuk anak yang aktif & oleh karnanya ma2 harus bisa mengarahkan ke kegiatan positif untuk menyalurkan keaktifannya.

Makanya ma2 recommend buku ini perlu dibaca sama orangtua (terutama yg anaknya masih balita) dan para calon orang tua. Dengan membaca buku ini kita bisa jadi instropeksi dan insyaallah tidak mengulangi lagi kesalahan2 yang kadang tidak kita inginkan tapi sering terjadi seperti ma2 alami di atas

Jadi inget ka2 deh, always remember , I love you ka! , ka2 tetep mataharinya ma2. ntar pulang kantor ma2 mo minta maaf sama ka2 deh ya, karna ma2 kadang suka marah, suka cubit, suka galak. tapi ka2 janji ga nakal lagi & nurut ya....

buat ka2, ma2 sampe nyari puisi anak dari Kahlil Gibran di google untuk versi lengkapnya (ma2 hanya hafal bait awalnya aja)

ANAKMU bukan anakmu !

“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaanNya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.











Tidak ada komentar: